Senin, 04 Mei 2009

BOROBUDUR INTERNASIONAL FESTIFAL 2009


Sejarah Singkat Borobudur

borobudur masih tetap merupakan salah satu peninggalan agama Buddha yang paling mengagumkan di seluruh dunia, suatu candi yang sangat besar yang dibangun oleh dinasti Sailendra antara 762-824 M, tiga abad penuh sebelum Angkor Wat, dan empat ratus tahun sebelum dimulainya pendirian Great Cathedral di Eropa. Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah awal candi ini, selain tentang besarnya pekerja yang mencakup pematung, pemlester,tukang batu, dan pelukis yang terkumpul di tempat tersebut, bekerja di bawah panasnya udara tropis untuk memindahkan dan mengukir 60.000 meter kubik batu.
Struktur candi tersusun dari 55.000 meter persegi batuan lava yang dimuntahkan pada suatu bukit dalam bentuk undakan pyramid yang tersusun dari enam tingkat persegi panjang, tiga teras melingkar, dan stupa tengah yang meruncing ke atas, membentuk puncak. Dari atas, terlihat jelas bahwa keseluruhan candi membentuk teratai raksasa, bunga suci di agama Buddha.
Di samping menjadi symbol utama agama Buddha, stupa tersebut juga dibentuk menyerupai alam semesta, sebuah mikrokosmos yang dibagi dalam tiga tingkat. Tingkat pertama mewakili perjuangan manusia melawan emosi negatif, hasrat dan keinginan duniawi. Tingkat kedua adalah tingakt dimana manusia mencapai tingkat pengendalian atas keinginan-keinginannya dan menggunakan dorongan positifnya untuk alam sekitarnya. Tingkat ketiga dan yang paling tinggi adalah suatu tingkat di mana manusia sudah mampu terlepas dari hal-hal yang bersifat fisik, dan terpisah dari hasrat purba dan duniawi.
Monumen ini juga menggambarkan sepuluh tingkat kehidupan Boddhisatva yang kemudian meningkat menjadi suatu kebangkitan Buddhaóan.
Selama berabad-abad, monument itu tertutupi oleh abu natureóvolcanic, dan berada dalan hutan tropis yang tebal, sehingga terkubur dan terlupakan. Sir Stamford Raffles adalah orang yang menemukan candi tersebut pada tahun 1814 dalam keadaan tertutup oleh tumbuh-tumbuhan rambat. Raffles memerintahkan tersebut dibersihkan dari semak belukar, dan kemudian dilakukan penelitian secara seksama. Pada akhir abad tersebut, suatu proyek pemugaran besar-besaran dilakukan dari 1905-1910 oleh Tb. Van Erp. Pemugaran tersebut dikombinasikan dengan program yang diatur oleh United Nations Education, Science and Culture Organization (UNESCO) pada tahun 1975. proyek UNESCO berlangsung selama 8 tahun, kemudian pada 1983, satu-persatu batu kembali disusun dalam pemugaran candi.

0 Comments:

Post a Comment